Daftar Isi
Mettakindo.com – Dalam pembahasan kali ini, kita akan membahas tentang trafo arus atau current transformer untuk Amper Metering atau pengukuran mulai pengertian dan prinsip, perhitungan, modifikasi, aplikasi penggunaan serta jenis-jenisnya.
Trafo Arus Atau Current Transformer Untuk Amper Metering
Pengertian Trafo Arus Atau Current Transformer
Trafo arus merupakan trafo yang diproduksi untuk pengukuran amper dengan cara memperkecil arus atau voltase, sehingga mampu dialirkan ke panel meter untuk diukur ampernya tanpa harus merusak amper meter karena kelebihan beban. Berbeda dengan trafo voltase atau trafo output, trafo arus bertujuan untuk pengukuran dan automasi dengan memanfaatkan prinsip besaran arus.
Prinsip Kerja Trafo Arus Untuk Amper Meter Panel
Untuk mengukur arus dari rangkaian sirkuit menuju amper meter tidak dapat langsung dilakukan. Untuk dapat melakukan pengukuran perlu menggunakan trafo arus. Trafo terdiri dari dua sirkuit belitan yang dilililtkan ke inti bahan besi. Lilitan pertama merupakan lilitan yang sudah langsung di lilit secara standar ke inti, sedangkan lilitan kedua merupakan kabel yang hanya dilewatkan atau terdiri dari beberapa lilitan tergantung setting pengukuran.
Trafo arus menurunkan arus hingga ke tingkat yang lebih rendah sehinngga dapat dilakukan pengukuran yang lebih aman melalui amper meter. Inilah yang menjadi perbedaan utama antara trafo voltase dan trafo arus. Trafo arus umumnya dipergunakan atau diaplikasikan pada power faktor meter, KWH meter, relay, dan MCB. Yang paling sering ditemui adalah penggunaan amper meter dan trafo arus.
Pada prinsipnya, sebuah trafo arus adalah sebuah trafo yang terdiri dari sebuah gulungan sekunder. Trafo tersebut nantinya akan dilewati oleh sebuah kabel dengan amper besar yang merupakan gulungan primer dari trafo dengan 1 lilitan. Medan magnetik yang ditimbulkan oleh konduktor besar tersebutlah yang dipergunakan untuk membangkitkan medan magnet listrik untuk dikonversikan ke sekunder. Dengan menggunakan perbandingan yang sama, misalkan primer 600A, maka untuk trafo arus 600/5A akan mengalir arus sebesar 5A pada lilitan sekundernya.
Demikian juga untuk trafo arus 300/5A, jika pada primer mengalir arus sebesar 300A, maka pada sekunder akan mengalir arus sebesar 5A. Output inlah yang nantinya dipergunakan sebagai sumber arus pengukuran yang aman.