Daftar Isi
Masih belum tahu cara menentukan kapasitas transformator atau cara menghitung VA trafo ? Ampere, voltase, watt, 1 phase , atau 3 phase ( fasa ) ? Jangan asal beli sebelum membaca artikel ini sampai selesai dan bisa membedakan istilah-istilah di atas. Berikut kami akan memberikan gambaran singkat agar masalah ini dapat teratasi dan tidak salah beli.
VA ( Volt Ampere)
VA ( Volt Ampere ) merupakan satuan yang digunakan untuk menentukan kapasitas daya terpasang listrik maupun kapasitas maksimum sebuah trafo. Jika menemukan sebuah trafo dengan kapasitas 160VA, maka dapat diartikan besar daya maksimum trafo tersebut adalah 160VA.
Hal ini untuk menentukan daya keseluruhan output trafo baik output tunggal maupun penjumlahan beberapa output dari sebuah trafo.
Untuk mendapatkan nilai VA, maka kita memerlukan 2 buah variabel utama yaitu Voltase ( V ) dan Amper ( I ).
Formula atau rumus untuk menghitung adalah VA=V*I atau perkalian antara voltase dan besarnya arus trafo.
Lalu bagaimana jika sebuah trafo memiliki 2 output terpisah atau 3 output terpisah? Dalam kasus demikian, maka VA total trafo = VA1+VA2+VA3+…VAn.
Sederhananya semua voltase output dikalikan dengan besaran arus, lalu ditambahkan semua. Maka akan di dapat VA total trafo.
Yang perlu diperhatikan di sini adalah pembagian masing-masing output trafo. Jangan sampai salah, terutama saat memesan. Pengalaman menunjukkan banyak user yang tidak memahami secara pasti keperluan masing-masing jika trafo yang akan diganti tidak mencamtumkan detail secara jelas (Tidak ada name plat di trafo bekasnya.
Sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan teknisi kami bila tidak memiliki referensi yang cukup sebelum memesan. Atau setidaknya konsultasikan dengan teknisi internal perusahaan untuk pembagian daya bila memungkinkan agar trafo pengganti tidak kembali hangus karena tidak mencukupi pada salah satu belitan.
Amper-I
Amper-I atau notasi yang sering digunakan A merupakan besaran arus yang mengalir pada sebuah rangkaian atau peralatan listrik. Dan untuk trafo tentunya menyangkut kemampuan untuk mensupply besaran arus sejumlah yang diperlukan peralatan atau beban.
Arus atau Amper dapat diasumsikan sebagai ukuran paralon. Semakin besar paralon, semakin banyak jumlah air yang bisa lewat paralon tersebut. JIka arus terlalu kecil untuk mensupply beban. Maka dapat dipastikan beban akan jalan tersendat-sendat. Akibatnya peralatan tidak akan maksimal. Dan lebih merugikan lagi trafo juga akan menjadi korban. Menjadi sangat panas, menjadi jenuh, lalu terbakar. Jadi cek dan recek. Jangan menyebut sejadinya saat memesan.
Tentu saja asumsi di atas masih perlu memperhatikan faktor lain seperti tekanan. Gesekan permukaan dan sebagainya. Disitulah voltase dan internal resistensi berperan. Silakan baca lebih lanjut.
Voltase-V
Voltase-V merupakan perbedaan potensial tegangan pada dua titik pengukuran dalam sebuah instalasi listrik. Dalam sebuah trafo, voltase perbedaan tegangan pada 2 titik pengukuran ( tap ) terminal trafo.
Jika di bagian atas sudah membaca asumsi arus sebagai ukuran pipa, maka voltase ini ibarat tekanan pipa. Semakin besar tekanan, maka deras air yang mengalir akan semakin kencang. Kembali lagi, ini berkaitan juga dengan faktor lain. Tidak berdiri sendiri.
Sebuah trafo variabel biasanya dapat ditemukan beberapa pilihan voltase sebagai persiapan untuk pemasangan di negara berbeda atau instalasi dengan voltase berbeda.
Umumnya jika untuk pengganti, sebaiknya tidak memesan voltase yang tidak dipakai, sehingga rancangan trafonya sendiri lebih maksimal. Atau minimal diinformasikan ke supplier atau pabrik agar diketahui titik terminal yang mau di optimasi dayanya.
Dengan mengetahui kedua variabel di atas, maka sudah didapatkan cara menghitung VA trafo secara garis besar. Dimensi dan lainnya akan mengikuti jika menjadi pusat perhatian lainnya. Berikut di bawah ini adalah tambahan yang sering perlu diperhatikan.
Phase Trafo ( 1 phase atau 3 phase )
Phase trafo ( 1 phase atau 3 phase ) fasa tunggal atau multifasa sering juga menjadi perhatian kami saat membantu pelanggan mengatasi masalah kerusakan trafo di mesin produksi user. Masih banyak sekali teknisi yang perlu di konfirmasi secara seksama saat belanja.
Sumber listrik dengan supply 3 kabel ( RST ) atau 4 kabel (RSTN) merupakan sumber listrik 3 phase. Sedangkan sumber listrik dengan supply 2 kabel ( diluar grounding) merupakan sumber listrik 1 phase.
Saat memesan, jangan sampai salah menyebut. Misalkan memesan trafo dengan input 380V (2 kabel ) untuk dirobah ke 110V ( 2 kabel ). Masih sering ditemui adanya teknisi yang memesan trafo 3 phase. Perlu diingat bahwa 380V adalah voltase listrik 3 phase umumnya. Tidak salah pada dasarnya. Namun, tidak berarti bahwa trafo dengan input 380V merupakan trafo 3 phase.
Cara bedainnya sangat mudah. Pertama perhatikan bentuk trafo. Jika terdapat 3 buah lilitan pada 3 kaki trafo, maka hampir bisa dipastikan merupakan trafo 3 phase. Kemudian jika masuk ke trafo hanya 2 buah kabel, atau secara fisik hanya ada 1 belitan di salah satu kaki trafo, maka itu juga bisa dipastikan 1 phase. Gampang bukan?
Cukup 3 hal tersebut di atas, maka anda sudah siap ke tahap pemesanan. Demikian penjelasan singkat cara menghitung VA trafo. Semoga bermanfaat.